1. Persebaran agama Katolik masa
pendudukan Portugis dan Spanyol
Pada masa pendudukan Portugis dan Spanyol, agama yang
berkembang yaitu Katolik. Akan tetapi penyebar agama Katolik di Indonesia
mayoritas berasal dari Portugis. Penyebaran agama Katolik dirintis oleh
saudagar yang bernama Gonzalo Veloso dan pastur Simon Vas. Ajaran agama Katolik
semakin berkembang pesat sejak rohaniwan yang bernama Fransiscus Xavierius dan
Ignatius Loyola melakukan kegiatan keagamaan di tengah-tengah masyarakat Ambon,
Ternate dan Morotai antara tahun 1546-1547.
2. Persebaran agama Protestan masa
pendudukan Belanda dan Inggris
Pada masa pendudukan Belanda agama yang berkembang
yaitu Kristen Protestan yang beraliran Calvinis. Kegiatan penyebaran agama
Kristen Protestan dilakukan oleh zending diantaranya Dr. Nomensen, Sebastian Danckaerts
dan Hernius. Memasuki abad ke-19, penyebaran agama Kristiani semakin meluas ke
berbagai wilayah di Indonesia.
Pada masa pendudukan Inggris, kelompok rohaniwan yang terhimpun dalam
(Nederlandsche Zendeling Genootschap) dari Belanda, didukung oleh kelompok
(London Missionary Society), memulai aktivitas keagamaan yang ditujukan kepada
penduduk lokal. Oleh sebab itu banyak berdiri organisasi misi dan
zending diantaranya:
a. Ordo Herlege
Hart (Hati Suci) bertanggung jawab penuh
atas wilayah Papua.
b. Societeit
van het Goddelijk Woord (Serikat Sabda Allah) bertanggung jawab di kawasan Flores dan Timor.
c. Kelompok
Kapusin bertanggung jawab di kawasan Sumatra dan Kalimantan.
3. Persebaran agama Islam dan agama lain masa
kolonial
Pada masa
kolonial, zending dan missionaris Kristiani harus memiliki izin khusus dari Gubernur
Jenderal untuk melakukan kegiatan dakwah. Dan daerah yang diizinkan untuk dakwah
yaitu daerah selain Banten, Aceh, Sumatra Barat dan Bali. Sehingga pada masa
itu agama Islam berkembang di daerah Banten, Aceh dan Sumatra Barat sedang agama Hindu dan Budha berkembang
di wilayah Bali.
No comments:
Post a Comment