A. Pengertian stratifikasi sosial
Stratifikasi sosial berasal
dari bahasa Latin 'stratum' yang berarti tingkatan dan 'socius' yang
berarti teman atau masyarakat. Secara harfiah stratifikasi sosial berarti
tingkatan yang ada dalam masyarakat.
Stratifikasi sosial adalah sistem perbedaan
individu atau kelompok dalam masyarakat,
yang menempatkannya pada kelas-kelas sosial yang berbeda-beda secara hierarki
dan memberikan hak serta kewajiban yang berbeda-beda pula antara individu pada
suatu lapisan dengan lapisan lainnya.
B. Pengertian stratifikasi sosial menurut ahli
1. Kingsley Davis dan
Wilbert Moore
Menurut kedua ahli ini, sistem stratifikasi
sosial dimaksudkan untuk memberi rangsangan agar manusia mau menempati
status-status sosial dan setelah itu bersedia menjalankan perannya sesuai
dengan harapan masyarakat (role expectation). Semakin penting status yang
ditempati, semakin sedikit tersedia anggota masyarakat yang dapat menempatinya,
semakin besar pula imbalan yang diberikan masyarakat. Jadi menurut pendapat
ini, perbedaan imbalan yang diterima orang pada strata atas dengan strata atas
dengan strata bawah inilah yang menyebabkan stratifikasi sosial.
2. Pitirim A. Sorokin
Stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat
ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis), perwujudannya adalah kelas-kelas
tinggi dan kelas yang lebih rendah.
3. Soerjono Soekanto
Stratifikasi sosial disebabkan oleh dua hal sebagai berikut:
a. Kelas sosial memberikan fasilitas-fasilitas hidup tertentu (life
chances) bagi anggotanya, misalnya keselamatan atas hidup dan sebagainya, yang
tidak dimiliki oleh para warga kelas lain.
b. Membentuk gaya dan tingkah laku hidup masing-masing warganya
(life style). Karena kelas-kelas yang ada dalam masyarakat mempunyai perbedaan
dalam kesempatan menjalani jenis-jenis pendidikan
atau rekreasi tertentu
4. Joseph Schumpeter
Sistem kelas sosial diperlukan untuk
menyediakan masyarakat dengan keperluan-keperluan
yang nyata. Kelas-kelas sosial dan gejala-gejala kemasyarakatan lainnya hanya dapat dimengerti dengan
benar apabila diketahui riwayat terjadinya.
C. Terjadinya stratifikasi sosial
1. Berdasarkan status yang diperoleh secara alami
a)
Stratifikasi berdasarkan
perbedaan usia (Age Stratification)
Dalam stratifikasi sosial berdasarkan usia umumnya
anggota masyarakat yang berusia lebih muda mempunyai hak dan kewajiban yang
berbeda dengan anggota masyarakat yang lebih tua. Pada kelompok masyarakat
tertentu, anak tertua mempunyai status yang lebih tinggi daripada anak yang
lebih kecil atau muda.
b)
Stratifikasi berdasarkan
senioritas
Senioritas menyangkut usia dan jenjang pengalaman
akan sesuatu hal. Asas senioritas tampak sekali dalam dunia kerja, misalnya
dalam hal kenaikan pangkat atau golongan. Untuk mengisi posisi tertentu,
diutamakan karyawan yang lebih tua atau lebih lama masa kerjanya. Bahkan sering
terjadi seseorang yang lebih tua dijadikan ketua atau guru tanpa memandang
kemampuan sesungguhnya yang dimiliki orang tersebut.
c)
Stratifikasi berdasarkan jenis
kelamin (sex Stratification)
Perbedaan status sosial pada kebanyakan kelompok
masyarakat juga dapat disebabkan oleh perbedaan jenis kelamin. Perbedaan status
ini sangat dipengaruhi oleh tradisi dan ajaran mengenai harkat dan martabat
pria dan wanita dalam pergaulan sehari-hari.
d)
Stratifikasi berdasarkan sistem
kekerabatan
Pada umumnya, dalam suatu sistem kekerabatan
terdapat perbedaan hak dan kewajiban antara ayah, ibu, anak serta cucu. Oleh
sebab itu, posisi mereka secara hierarki juga akan memiliki status sosial yang
berbeda-beda pula atau berada pada tingkatan hak dan kewajiban yang
berbeda-beda.
e)
Stratifikasi berdasarkan
keanggotaan dalam kelompok tertentu
Stratifikasi ini terjadi dalam kelompok etnik dan
ras tertentu, yang berbeda-beda hak dan kewajibannya. Sehubungan dengan hal
diatas, sering kita jumpai suku, agama, dan warna kulit tertentu menempati
lapisan atau strata sosial yang lebih tinggi daripada kelompok, suku, agama dan
warna kulit lainnya.
2. Berdasarkan status yang diperoleh melalui serangkaian usaha
a)
Stratifikasi sosial dalam
pendidikan
Orang-orang yang mampu menyelesaikan pendidikan
formal sampai pada jenjang yang lebih tinggi umumnya memperoleh hak dan
kewajiban yang lebih beragam, sehingga status sosial yang diperolehnya pun akan
lebih beragam. Sehubungan dengan itu, jelas bahwa tingkat pendidikan seseorang
atau kelompok tertentu akan membedakan hak dan kewajibannya dengan individu atau
kelompok lain, yang pada akhirnya akan menentukan kelas sosial yang mereka
tempati.
b)
Stratifikasi dalam bidang
pekerjaan
Stratifikasi ini sangat tampak pada instansi
organisasi yang dikelola secara modern, dimana terdapat kedudukan yang
berbeda-beda untuk pekerjaan sejenis.
c)
Stratifikasi dalam bidang ekonomi
Stratifikasi ini sangat menonjol hampir di setiap
kelompok masyarakat dimanapun. Pembedaan kelas sosial didasarkan pada
penghasilan dan kekayaan material. Akan tetapi, ukuran tentang kekayaan yang
dianggap mapan berbeda antara suatu masyarakat dengan masyarakat lainnya. Hal
ini sangat bergantung pada tingkat kesejahteraan masyarakat yang bersangkutan.
Kriteria “orang kaya” di kota metropolitan sangat berbeda dengan kriteria
“orang kaya” di pedesaan. Begitu pula kriteria orang yang mapan secara ekonomi
di negara maju sangat berbeda sekali dengan di negara miskin atau negara
berkembang sekalipun.
D. Fungsi stratifikasi sosial diantaranya
1. Sebagai alat pendistribusian hak dan kewajiban pada setiap lapisan
atau strata.
2. Menempatkan individu-individu pada strata tertentu dalam struktur
sosial.
3. Sebagai pemersatu dengan pola mengoordinasikan bagian-bagian yang
ada dalam struktur sosial guna mencapai tujuan yang telah disepakati.
4. Dapat memecahkan persoalan-persoalan dalam masyarakat.
5. Mendorong masyarakat bergerak sesuai dengan fungsinya.
E. Faktor yang mempengaruhi stratifikasi
1. Kekayaan
Kekayaan adalah kriteria ekonomi, maka orang-orang yang
berpenghasilan tinggi atau besar akan menempati lapisan sosial yang tinggi
pula.
2. Kekuasaan
Orang-orang yang memperoleh kesempatan menjadi pemimpin,
baik melalui suatu mekanisme pemilihan umum maupun secara turun-temurun (pada
negara sistem monarki), akan menempati kelas sosial yang lebih tinggi.
3. Kehormatan
Golongan bangsawan, baik pada masyarakat tradisional
maupun pada masyarakat modern, selalu menduduki kelas sosial yang lebih tinggi.
Mereka sangat dihormati, bahkan sering dijadikan sumber dari berbagai kebutuhan
sosial manusia. Biasanya keturunan kelas bangsawan ini akan secara otomatis
menjadi orang berada dan menyandang status sosial orang tuanya tersebut.
4. Pendidikan
Pada masyarakat yang mulai berkembang atau masyarakat pra
industri, pendidikan menjadi suatu yang amat penting, sehingga orang-orang yang
memiliki pendidikan tinggi secara otomatis akan menempati lapisan sosial yang
tinggi pula.