Search

29 May 2015

Perjuangan Merebut Irian Barat


A. Latar Belakang Pembebasan Irian Barat
Salah satu isi dari Konverensi Meja Bundar di Den Haag pada tanggal 23 Agustus sampai 2 September 1949, yaitu penyelesaian Irian Barat akan dibicarakan antara Indonesia dengan Belanda satu tahun setelah Pengakuan Kedaulatan. Akan tetapi hasil keputusan tersebut tidak pernah ditepati Belanda. Untuk menghadapi sikap Belanda tersebut maka Indonesia melakukan berbagai upaya untuk merebut kembali Irian Barat.
B. Perjuangan RI Membebaskan Irian Barat
1.  Perjuangan melalui diplomasi
a)  Konferensi Uni Indonesia Belanda (4 Desember 1950). Indonesia mengusulkan agar Belanda menyerahkan Irian Barat secara de jure akan tetapi ditolak oleh Belanda.
b)  Perundingan bilateral antara Indonesia dan Belanda (Desember 1951). Membahas pembatalan uni dan masuknya Irian Barat ke wilayah NKRI, namun gagal.
c)  Pada bulan September 1952, Indonesia mengirim nota politik tentang perundingan Indonesia Belanda mengenai Irian Barat, namun gagal.
d) Diplomasi Tingkat Internasional, diantaranya:
1)  Konferensi Colombo (April 1954), Indonesia mengajukan masalah Irian Barat. Indonesia berhasil mendapat dukungan.
2)  Pengajuan masalah Irian Barat pada sidang PBB (1954). Namun mengalami kegagalan karena tidak memperoleh dukungan yang kuat.
3)  KAA tahun 1955 Indonesia mendapat dukungan dalam masalah Irian Barat.
2.  Perjuangan melalui konfrontasi
a)  Konfrontasi Politik
1)  Pada tahun 1956 secara sepihak Indonesia membatalkan hasil KMB yang dikukuhkan dalam UU No 13 tahun 1956.
2)  Untuk mengesahkan kekuasaannya atas Irian Barat, pada tanggal 17 Agustus 1956 pemerintah Indonesia membentuk Provinsi Irian Barat dengan ibukotanya Soa Siu. Wilayahnya meliputi wilayah yang diduduki Belanda serta daerah Tidore, Oba, Weda, Patani, dan Wasile. Gubernurnya yang pertama adalah Zainal Abidin Syah. Selanjutnya dibentuk Partai Persatuan Cenderawasih dengan tujuan untuk dapat segera menggabungkan wilayah Irian Barat ke dalam RI.
3)  Pada tanggal 4 Januari 1958 pemerintah membentuk Front Nasional Pembebasan Irian Barat (FNPIB). Tujuannya untuk mengerahkan massa dalam upaya pembebasan Irian Barat. Ketegangan Indonesia-Belanda makin memuncak ketika Indonesia memutuskan hubungan diplomatik dengan Belanda pada tanggal 17 Agustus 1960
b) Konfrontasi ekonomi
1.  Nasionalisasi De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia tahun 1951.
2.  Nederlansche Handel Matschapij (NHM) pada bulan Desember 1957 diubah menjadi BDN.
3.  Nasionalisasi Bank Esconto (Jakarta) pada bulan Desember 1957.
4.  Pemogokan buruh pada tanggal 2 Desember 1957 di mana pemerintah melarang beredarnya semua penerbitan dan film yang menggunakan bahasa Belanda serta melarang KLM mendarat atau terbang di wilayah Indonesia.
c)  Konfrontasi militer
Untuk meningkatkan perjuangan, Dewan Pertahanan Nasional merumuskan Tri Komando Rakyat (TRIKORA) yang dibacakan Presiden Soekarno tanggal 19 Desember 1961 di Yogyakarta.

No comments: