A. Pengertian Struktur Sosial
Struktur sosial adalah jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok
yaitu kaidah atau norma-norma sosial, lembaga sosial, kelompok sosial serta lapisan sosial. Proses struktur sosial berjalan
dengan lancar apabila jalinan di dalam unsur-unsur
sosial tersebut tidak mengalami kegoncangan pada unsur yang lain. Unsur-unsur struktur sosial suatu masyarakat terdiri dari
kelompok-kelompok sosial, lembaga-lembaga sosial, kaidah-kaidah atau norma-norma
sosial, lapisan-lapisan sosial atau stratifikasi sosial.
B. Pengertian Struktur Sosial Menurut Ahli
1. Talcott Parsons mengatakan bahwa struktur sosial adalah
keterkaitan antarmanusia.
2. Kornblum menekankan konsep struktur sosial pada
pola perilaku individu dan kelompok, yaitu pola perilaku berulang-ulang yang menciptakan hubungan antarindividu dan
antarkelompok dalam masyarakat.
3. Soerjono Soekanto menjelaskan bahwa organisasi sosial
berkaitan dengan pilihan dan keputusan dalam hubungan-hubungan sosial aktual.
Struktur sosial mengacu pada hubungan-hubungan yang fundamental yang memberikan
bentuk dasar pada masyarakat, yang memberikan batas-batas pada aksi-aksi yang
mungkin secara organisasi.
4. Raymond Flirth mengatakan bahwa struktur
sosial merupakan suatu pergaulan hidup manusia meliputi berbagai tipe kelompok yang terjadi dari banyak
orang dan meliputi pula lembaga-lembaga dimana orang banyak tersebut ambil bagian
C. Elemen Pembentukan Struktur Sosial
1. Status Sosial,
yaitu kedudukan atau posisi sosial seseorang dalam kelompok masyarakat,
meliputi keseluruhan posisi sosial yang terdapat dalam suatu kelompok besar
masyarakat, dari yang paling rendah hingga yang paling tinggi. Status terbagi
atas:
a. Ascribed status yaitu status yang diberikan seseorang secara
otomatis melalui kelahiran. Misalnya : gelar
ningrat.
b. Achieved status yaitu status yang didapat seseorang melalui usaha-usahanya
sendiri. Latar belakang status ini adalah bersekolah, mempelajari keterampilan, berteman, dan menciptakan
sesuatu yang baru. Misalnya : sarjana.
c. Assigned status yaitu status yang diberikan kepada seseorang karena telah
berjasa melakukan sesuatu untuk masyarakat. Misalnya : pahlawan.
2. Peran Sosial, yaitu
seperangkat harapan terhadap seseorang yang menempati suatu posisi atau status
sosial tertentu.
Di
dalam struktur sosial peran sangat penting untuk menjadi stabilisator. Seperti
pandangan fungsionalisme peran mampu menstabilkan tindakan-tindakan dalam
masyarakat. Tetapi peran sosial bisa menjadi tidak berfungsi karena adanya
pembatasan interaksi individu.
Berdasarkan cara memperolehnya,
peranan dapat dibedakan sebagai berikut:
a. Ascribed Roles
Peranan yang diperoleh secara otomatis bukan
karena usaha.
b. Achieved Roles
Peranan yang diperoleh atas dasar keputusannya
sendiri.
3. Kelompok, merupakan sejumlah
orang yang memiliki norma-norma, nilai-nilai dan harapan yang sama serta secara
sadar dan teratur saling berinteraksi.
Kelompok
sosial juga sangat vital dalam struktur sosial karena sebagian besar interaksi
sosial di masyarakat berlangsung dalam kelompok.
4. Institusi, merupakan pola
terorganisasi dari kepercayaan dan perilaku yang dipusatkan pada kebutuhan
dasar sosial.
Melalui
institusi ini struktur sosial dalam masyarakat akan terlihat dan juga akan
menjadi aspek yang fundamental.
C. Ciri-ciri Pembentukan Struktur Sosial
Masyarakat pada umumnya memiliki
struktur sosial dengan ciri-ciri yang sama bagi semua masyarakat, yaitu:
1. Secara
horizontal, masyarakat ditandai oleh kenyataan adanya kesatuan sosial. Kesatuan
sosial itu berdasarkan perbedaan suku bangsa, perbedaan agama, ras, adat, serta
perbedaan kedaerahan.
2. Secara
vertikal, struktur sosial masyarakat ditandai
oleh adanya perbedaan-perbedaan antarkelas sosial dan polarisasi yang cukup
tajam.
Struktur sosial yang ada dalam
masyarakat memiliki beberapa ciri umum. Adapun
ciri-ciri struktur sosial adalah sebagai berikut.
1.
Struktur sosial mencakup semua hubungan sosial antarindividu pada saat
tertentu.
2. Struktur
sosial merupakan seluruh kebudayaan masyarakat yang dapat dilihat dari sudut
pandang teoritis. Jadi, setiap pelaksanaan penelitian diarahkan pada pemikiran
tentang derajat dari susunan sosialnya.
3. Struktur
sosial merupakan realitas sosial yang bersifat statis sehingga dapat dilihat
kerangka tatanan yang berbentuk struktur.
4. Struktur
sosial mengacu pada hubungan-hubungan sosial pokok yang dapat memberikan bentuk
dasar pada masyarakat dan memberikan batas-batas pada aksi-aksi
yang kemungkinan besar dilakukan secara organisatoris.
D. Unsur-unsur Berkaitan dengan Sistem Pelapisan
Sistem pelapisan dapat dianalisis dalam
ruang lingkup unsur-unsur sebagai berikut :
1. Distribusi hak-hak
istimewa yang objektif, seperti penghasilan, kekayaan, keselamatan, wewenang,
dan lain-lain.
2. Sistem pertanggaan
yang diciptakan para warga masyarakat (prestise dan penghargaan).
3. Kriteria sistem
pertentangan yaitu apakah didapat berdasarkan kualitas pribadi, keanggotaan
kelompok kerabat tertentu, milik, wewenang, atau kekuasaan.
4. Lambang-lambang
kedudukan seperti tingkah laku hidup, cara berpakaian, perumahan, dan
lain-lain.
5. Mudah atau
sukarnya bertukar kedudukan.
6. Solidaritas di
antara individu-individu atau kelompok-kelompok yang menduduki kedudukan yang
sama dalam sistem sosial masyarakat.
E. Kriteria untuk menggolongkan anggota masyarakat ke dalam pelapisan
1. Ukuran kekayaan,
barang siapa memiliki kekayaan yang paling banyak akan menempati pelapisan
teratas. Kekayaan tersebut misalnya, dapat dilihat dari bentuk rumah, mobil
pribadinya, atau jumlah uang yang dimiliki.
2. Ukuran kekuasaan,
barang siapa memiliki kekuasaan atau wewenang terbesar akan menempati pelapisan
yang tinggi dalam lapisan sosial masyarakat yang bersangkutan.
3. Ukuran kehormatan,
orang yang dihormati dan disegani akan mendapatkan tempat pelapisan tinggi dan
ini biasanya terdapat pada masyarakat yang masih tradisional. Ukuran kehormatan
ini biasanya terlepas dari ukuran kekayaan dan kekuasaaan. Misalnya, orang tua
yang dianggap berjasa dalam masyarakatnya.
4. Ukuran ilmu
pengetahuan, digunakan sebagai salah satu faktor atau dasar pembentukan
pelapisan sosial di dalam masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan.
F. Fungsi Struktur Sosial
1. Struktur
sosial berfungsi sebagai pengawasan sosial (social control).
Artinya struktur sosial
merupakan penekan terhadap adanya pelanggaran nilai dan norma masyarakat
sehingga disiplin kelompok dapat dipertahankan.
2. Struktur
sosial berfungsi sebagai dasar dalam menanamkan disiplin sosial (discipline control).
Setiap anggota kelompok akan
memiliki pengetahuan dan kesadaran terutama dalam hal sikap, adat kebiasaan,
dan kepercayaan. Dengan demikian, anggota kelompok dapat mengetahui bagaimana
cara bersikap dan bertindak sesuai dengan ketentuan dan harapan masyarakat.
Akibatnya, perbedaan paham dapat dikurangi.
No comments:
Post a Comment