A. IGGI (Inter Govermental on Indonesia)
Awal Orde Baru, kondisi perekonomian
Indonesia sangatlah parah di mana tingkat inflasi mencapai 600%. Keadaan ini
membuat pemerintah melakukan penjadwalan kembali utang lama. Pada
bulan September 1966, atas prakarsa
Jepang diadakan pertemuan untuk membicarakan utang luar negeri Indonesia
yang bertempat di Tokyo. Pertemuan
dilanjutkan di Paris, Prancis pada Desember 1966 yang menghasilkan kesepakatan tentang rencana
penjadwalan kembali pembayaran utang lama Indonesia.
Pembicaraan utang baru yang diperlukan
Indonesia dilakukan dalam pertemuan di Den Haag (Belanda) pada Februari 1967.
Pertemuan tersebut dikenal IGGI,
yang dihadiri Amerika Serikat, Belanda,
Indonesia, Inggris, Italia, Jerman Barat, dan Jepang. Kriteria pemberian
bantuan yang disetujui dalam pertemuan tersebut yaitu bantuan tidak boleh
dikaitkan dengan ikatan politik, pembayaran utang harus sebatas kemampuan
Indonesia, bantuan tersebut akan digunakan untuk pembiayaan proyek produktif
yang bermanfaat bagi Indonesia.
Adanya masalah
kemanusiaan di Timor-Timur pada November 1991, Belanda, Denmark dan Kanada
menghentikan bantuannya kepada Indonesia. Di samping itu, Belanda juga
mengkritik kebijakan pelaksanaan Program Keluarga Berencana (KB) di Indonesia
yang dianggap tidak mempedulikan hak asasi penggunaannya. Pemerintah Indonesia
merasa bahwa hal ini menyalahi kesepakatan karena utang luar negeri tidak boleh
dikaitkan dengan masalah politik. Oleh sebab itu, pemerintah Indonesia
membubarkan forum IGGI pada 22 Maret 1992 dan menolak segala bentuk bantuan
utang dari pemerintah Belanda.
B. CGI (Consultative Group for Indonesia)
CGI merupakan merupakan
lembaga kerjasama bentukan Bank Dunia yang membantu Indonesia dalam melaksanakan pembangunan dan melakukan
stabilitas dengan cara memberikan bantuan pangan dan nonpangan, serta kredit
dengan syarat lunak. CGI berdiri pada tahun 1992 sebagai pengganti IGGI.
CGI beranggotakan lembaga-lembaga
keuangan internasional dan negara-negara donor bagi Indonesia. Negara anggota
antara lain: Jerman, Inggris, Korea Selatan, AS, Jepang, Swiss, Italia,
Perancis, Belgia, Denmark, Austria, Kanada, Spanyol, Norwegia, Australia,
Finlandia, dan Selandia Baru.
No comments:
Post a Comment