A. Pengertian
Globalisasi
Istilah
globalisasi berasal dari kata global atau globe (globe = bola dunia; global
= mendunia). Oleh karena itu, globalisasi
dapat diartikan sebagai suatu proses masuk ke lingkungan
dunia. Globalisasi juga dapat diartikan suatu proses di mana
hubungan sosial dan saling ketergantungan antarnegara dan antarmanusia di dunia
ini semakin besar. Di bawah ini dijelaskan tentang definisi globalisasi.
1. Menurut Malcom Waters,
globalisasi adalah sebuah proses sosial
yang berakibat bahwa pembatasan geografis pada keadaan sosial budaya menjadi
kurang penting, yang terjelma didalam kesadaran orang.
2. Menurut Emanuel Ritcher,
globalisasi adalah jaringan kerja global
secara bersamaan menyatukan masyarakat yang sebelumnya terpencar-pencar dan
terisolasi kedalam saling ketergantungan dan persatuan dunia.
3. Menurut Selo
Soemardjan, globalisasi
adalah terbentuknya organisasi dan komunikasi antara masyarakat di seluruh
dunia untuk mengikuti system dan kaidah yang sama.
B. Faktor
Pendukung Globalisasi
1. Teknologi informasi;
Perkembangan pesat teknologi informasi melalui penggunaan komputer, satelit dan
internet memungkinkan orang mengakses informasi yang dibutuhkan secara cepat.
2. Teknologi
Komunikasi; Murahnya harga hp, kartu perdana dan layanan pesanan singkat (sms)
memungkinkan komunikasi antarorang tidak terganggu jauhnya jarak.
3. Transportasi;
Kemajuan transportasi baik darat, laut maupun udara menyebabkan pergerakan
(mobilitas) manusia dari satu negara ke negara lain semakin cepat.
C. Teori
Globalisasi
Cochrane dan Pain menegaskan bahwa dalam
kaitannya dengan globalisasi, terdapat tiga posisi teoritis yang dapat dilihat,
yaitu:
1. Para
globalis percaya bahwa globalisasi adalah sebuah kenyataan yang memiliki
konsekuensi nyata terhadap bagaimana orang dan lembaga di seluruh dunia berjalan.
Mereka percaya bahwa negara-negara dan kebudayaan lokal akan hilang diterpa
kebudayaan dan ekonomi global yang heterogen. Meskipun demikian, para globalis
tidak memiliki pendapat sama mengenai konsekuensi terhadap proses tersebut.
a) Para globalis positif dan optimistis
menanggapi dengan baik perkembangan semacam itu dan menyatakan bahwa
globalisasi akan menghasilkan masyarakat dunia yang toleran dan bertanggung
jawab.
b) Para
globalis pesimis berpendapat bahwa globalisasi adalah sebuah fenomena negatif karena
hal tersebut sebenarnya adalah bentuk penjajahan barat yang memaksa sejumlah
bentuk budaya dan konsumsi yang homogen serta terlihat sebagai sesuatu yang
benar di permukaan. Beberapa dari mereka kemudian membentuk kelompok untuk
menentang globalisasi (antiglobalisasi).
2. Para tradisionalis
tidak percaya bahwa globalisasi tengah terjadi. Mereka berpendapat bahwa
fenomena ini adalah sebuah mitos semata atau, jika memang ada, terlalu
dibesar-besarkan. Mereka merujuk bahwa kapitalisme telah menjadi sebuah
fenomena internasional selama ratusan tahun. Apa yang tengah kita alami saat
ini hanyalah merupakan tahap lanjutan, atau evolusi, dari produksi dan
perdagangan kapital.
3. Para
transformasionalis berada di antara para globalis dan tradisionalis. Mereka
setuju bahwa pengaruh globalisasi telah sangat dilebih-lebihkan oleh para
globalis. Namun, mereka juga berpendapat bahwa sangat bodoh jika kita
menyangkal keberadaan konsep ini. Posisi teoritis ini berpendapat bahwa
globalisasi seharusnya dipahami sebagai “seperangkat hubungan yang saling
berkaitan dengan murni melalui sebuah kekuatan, yang sebagian besar tidak
terjadi secara langsung”. Mereka menyatakan bahwa proses ini bisa dibalik,
terutama ketika hal tersebut negatif atau, setidaknya, dapat dikendalikan.
D. Ciri-ciri Globalisasi
1. Perubahan dalam
konsep ruang dan waktu yang diakibatkan oleh perkembangan telepon genggam,
televisi satelit dan internet.
2. Pasar dan produksi
ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung satu negara
dengan negara lain.
3. Peningkatan
interaksi budaya antar negara melalui media massa.
4. Munculnya masalah
global yang menuntut dunia mengatasi masalah tersebut secara bersama.
E. Dampak Globalisasi terhadap Masyarakat
1. Dampak
Positif
a) Semakin
meningkatnya hubungan antarbangsa. Terbukanya hubungan antarbangsa, akan membuka
peluang kerjasama antarbangsa.
b) Mengembangkan
sikap antisipatif dan selektif. Sikap ini kelanjutan dari sikap terbuka, kita harus
memiliki kepekaan (antisipatif) dalam menilai hal-hal yang akan atau sedang
terjadi kaitannya dengan pengaruh modernisasi dan globalisasi. Sikap
antisipatif dapat menunjukkan pengaruh yang timbul akibat adanya arus
globalisasi dan modernisasi.
c) Adaptif, sikap ini
kelanjutan dari sikap antisipatif dan selektif. Sikap adaptif merupakan sikap
mampu menyesuaikan diri terhadap hasil perkembangan modernisasi dan
globalisasi.
d) Berkurangnya kesenjangan informasi. Dengan
kemajuan teknologi yang begitu pesat, siapapun dapat mengetahui informasi yang
terjadi di belahan bumi lain dalam waktu yang sangat singkat bahkan bersamaan.
e) Perubahan tata nilai dan sikap. Adanya globalisasi dalam budaya menyebabkan pergeseran nilai dan
sikap masyarakat yang semua irasional menjadi rasional.
f) Berkembangnya
ilmu pengetahuan dan teknologi Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan
dan teknologi masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong
untuk berpikir lebih maju.
g) Tingkat kehidupan yang lebih baik.
Dibukanya industri yang memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang
canggih merupakan salah satu usaha mengurangi penggangguran dan meningkatkan
taraf hidup masyarakat.
2. Dampak
Negatif
a) Pola Hidup Konsumtif.
Perkembangan industri yang pesat membuat
penyediaan barang kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan begitu masyarakat mudah
tertarik untuk mengonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada.
b) Sikap Individualistik.
Masyarakat merasa dimudahkan dengan
teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa
mereka adalah makhluk sosial.
c) Gaya Hidup Kebarat-baratan.
Tidak semua budaya Barat baik dan cocok
diterapkan di Indonesia. Budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat kepada orang tua,
kehidupan bebas remaja, dan lain-lain.
d) Kesenjangan Sosial. Apabila dalam suatu komunitas masyarakat
hanya ada beberapa individu yang dapat mengikuti arus modernisasi
dan globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah antara
individu dengan individu lain yang stagnan. Hal ini menimbulkan kesenjangan sosial.
No comments:
Post a Comment