A. Kondisi
politik
Pada masa itu, kondisi politik di
Indonesia sangat panas. Karena terjadi ketegangan sosial politik yang sangat
mencolok. Selain itu adanya rasa saling curiga antarpartai politik. Kecurigaan
tersebut juga merasuki kalangan ABRI dengan partai politik dan Presiden. Mereka
saling berlomba untuk mendapatkan pengaruh dan dominasi di masyarakat.
B. Kondisi
ekonomi
Kondisi ekonomi tidak jauh dengan
kondisi politik di Indonesia pada saat itu. Pada saat itu terjadi krisis
ekonomi nasional yang hebat. Dengan lahirnya Nasakom, membuat PKI semakin
berpengaruh dalam sendi kehidupan. Atas pengaruh PKI, banyak terjadi aksi
demonstrasi untuk menaikkan gaji buruh, pembagian tanah, dan sebagainya. PKI
semakin berkuasa setelah memperoleh banyak dukungan dari para petani, buruh
kecil atau pegawai rendah sipil maupun militer, seniman, wartawan, guru,
mahasiswa, dosen, intelektual, dan para perwira ABRI. Hal ini membuat
pemerintahan dalam keadaan yang guncang.
C. Kondisi
sosial budaya
Kondisi politik dan ekonomi yang semakin
tegang berdampak pada sosial budaya masyarakat. PKI dan para pendukungnya yang
semakin mendapat pengaruh sering mengancam dan melakukan tindak kekerasan
lainnya. Hal ini seperti yang dialami oleh para pemuda yang tergabung dalam
organisasi Pelajar Islam Indonesia (PII). Ketika sedang melakukan pelatihan di
Kanigoro Kediri Jawa Timur pada bulan Januari 1965, para pendukung PKI menyerbu
peserta pelatihan. Tindakan serupa juga dilakukan terhadap umat Hindu di Bali
yang sedang melakukan ibadah. Tindakan PKI ini akhirnya juga dibalas oleh para
kelompok yang anti PKI sehingga masyarakat menjadi semakin resah karena
seringkali terjadi pertikaian fisik.
No comments:
Post a Comment