Search

01 June 2015

Tanggapan Dunia terhadap Perjuangan Mengembalikan Irian Barat


A. Rencana Bunker
Untuk mengatasi perselisihan Indonesia dengan Belanda tentang Irian Barat, PBB mengutus diplomat Amerika Serikat yang bernama Ellsworth Bunker. Rencana yang diusulkan Ellsworth Bunker dikenal dengan Bunker’s Plan yang berisi:
1)  Pemerintahan Irian Barat harus diserahkan kepada RI.
2)  Setelah sekian tahun di bawah RI harus diadakan Pepera.
3)  Penyerahan Irian Barat akan selesai dalam waktu 2 tahun.
4)  Untuk menghindari terjadinya benturan fisik antara Indonesia-Belanda, diadakan masa peralihan di bawah pemerintahan PBB dalam waktu 1 tahun (untuk memulangkan seluruh kekuatan militer yang ada di Irian Barat).
B. Persetujuan New York
Rencana Bunker gagal karena Belanda menolak, sehingga Indonesia melancarkan Operasi Jayawijaya pada tangga 14 Agustus 1962. Pada tanggal 15 Agustus 1962, Amerika Serikat menekan Belanda untuk berunding dengan Indonesia di Markas Besar PBB di New York. Pihak Indonesia diwakili Menlu Subandrio sedangkan pihak Belanda diwakili oleh Van Royen Schurman. Isi dari perjanjian New York yaitu:
1)  Selambat-lambatnya tanggal 1 Oktober 1962, pemerintah sementara PBB UNTEA (United Nations Temporary Authority) akan tiba di Irian Barat untuk melakukan serah terima kekuasaan dari Belanda dan saat itu, bendera Belanda diganti bendera PBB.
2)  Pemerintah sementara PBB akan memakai tenaga dari Indonesia.
3)  Pasukan Indonesia yang ada di Irian Barat di bawah kekuasaan pemerintahan sementara.
4)  Tentara Belanda berangsur-angsur dikembalikan paling lambat 11 Mei 1963, dan yang masih berada di wilayah Irian Barat tidak boleh melakukan operasi militer.
5)  Tanggal 31 Desember 1962, bendera Indonesia mulai berkibar di samping bendera PBB.
6)  Pemerintah RI menerima pemerintahan di Irian Barat pada tanggal 1 Mei 1963.
7)  Pada tahun 1969 diadakan Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera).
Untuk menjamin keamanan di Irian Barat, dibentuk pasukan keamanan PBB yaitu UNSF (United Nations Security Forces) yang dipimpin Brigjen Said Uddin Khan dari Pakistan. Dan pemerintahan sementara (UNTEA) di pimpinan Jalal Abdoh, dari Iran. Tepat pada 1 Mei 1963, UNTEA menyerahkan Irian Barat kepada RI dan sebagai gubernur Irian Barat yang pertama yaitu E. J. Boney, seorang putera asli Irian Barat.

No comments: