Pemberontakan ini dipimpin oleh Kapten Andi Azis, seorang Komandan Kompi APRIS bekas KNIL. Latar belakang pemberontakan ini yaitu: Penolakan pemerintah RIS atas tuntutan Andi Azis yang menginginkan agar APRIS dari unsur KNIL di Ujung Pandang saja yang bertanggung jawab atas keamanan NIT; Penolakan terhadap kehadiran TNI ke Sulawesi Selatan. Sedang tujuan dari pemberontakan ini yaitu untuk mempertahankan berdirinya NIT.
Aksi-aksi
yang dilakukan Andi Aziz bersama pasukannya diantaranya menduduki obyek-obyek penting seperti lapangan terbang
dan kantor Telkom pada tanggal 5 April 1950, menawan pejabat Panglima Tentara dan
Teritorium Indonesia Timur, Letkol A.Y. Mokoginta.
Usaha-usaha
yang dilakukan pemerintah untuk menumpas pemberontakan ini adalah
1. Pada
tanggal 8 April 1950, pemerintah memberi ultimatum agar dalam waktu 4 x 24 jam
Andi Azis menyerah, karena tidak ada tanggapan kemudian
mengirim pasukan yang dipimpin Mayor
Worang untuk menangkap Andi Azis.
2. Tanggal
26 April 1950, mengirimkan pasukan di bawah Kolonel A.E. Kawilarang dengan tiga
angkatan dari kepolisian yang berasal dari:
- Jawa
Barat (Batalion l Brigade 14 Siliwangi) di bawah pimpinan Bokar Adikusumah.
- Jawa
Tengah (Brigade 10 Garuda Mataram) di bawah pimpinan Letkol. Soeharto.
- Ditambah
Batalyon yang dipimpin oleh Andi Matalata, dibantu Angkatan Laut dengan kapal
Kovert Hang Tuah dan dari Angkatan Udara Wiradinata termasuk dua kompi Brimob.
No comments:
Post a Comment